Selasa, 01 Februari 2011

villa savoye

2.1 PICTURE OF BUILDING


2.2 DATA OF BUILDING

Name of building : Villa Savoye
Architect : Le Corbusier, Pierre Andre Jeanneret
Location : 82, rue de Villiers
Poissy, France
Built in : 1929-1931
Architectural Style : International Style
Building use : Single-family homes (weekend country house)
Structural system : Reinforced concrete structure
Context : Natural context
Climate : Temperate

2.2 DATA BANGUNAN

Nama bangunan : Villa Savoye
Arsitek : Le Corbusier, Pierre Andre Jeanneret
Lokasi : 82, rue de Villiers
Poissy, France
Dibangun pada : 1929-1931
Gaya Arsitektural : Gaya Internasional
Fungsi Bangunan : Rumah Keluarga kecil (rumah akhir pekan)
Sistem Struktur : Struktur beton bertulang
Konteks : Konteks alam
Iklim : Sedang

CHAPTER III
ANALYSIS OF BUILDING


3.1 ANALOGY

Analogy is the way of our approach to see a building. Analogy in this building for example is:
Analogy adalah cara pandang kita melihat suatu bangunan. Analogy dalam bangunan ini misalnya:

3.1.1 Mathematics Analogy

Some theorist have a notion that geometry and arithmetic represent base of necessary for decision making in architecture. In design of a building, needed a mathematical calculation which can support design from the building. This Villa Savoye use Golden Section in their design.
Beberapa ahli teori berpendapat bahwa ilmu hitung dan geometri merupakan dasar penting bagi pengambilan keputusan dalam arsitektur. Dalam mendesain suatu bangunan, diperlukan perhitungan matematis yang dapat mendukung desain dari bangunan tersebut. Villa savoye ini menggunakan Golden Section dalam desainnya.



Two distinct systems of proportions could be imposed on the column grid of the sub-basement plan to comparable degree of accuracy: both accomplishing the same transition.
Dua sistem proporsi yang berbeda bisa dibebankan atas panggangan kolom dari sub-basement merencanakan ke derajat kesaksamaan dapat diperbandingkan: kedua-duanya memenuhi transisi yang sama itu.





3.1.2 Linguistic Analogy

In linguistic analogy, there are 3 way to interpret and comprehending a building, that is:
a. Linguistic structure model, architecture in considering to be the words arranged by according to order
b. Expressionis model, building making the architect means for lay open attitude of the architect
c. Semiotic model, a building represent a sign of forwarding of information hit what it in fact and what it do.

Dalam analogy linguistic ada 3 cara untuk menafsirkan dan memahami suatu bangunan, yaitu:
a. Model tata bahasa, arsitektur di anggap sebagai kata-kata yang ditata menurut aturan.
b. Model expressionis, bangunan di jadikan wahana arsitek untuk mengungkapkan sikap sang arsitek.
c. Model semiotic, suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang ia lakukan.
In this Villa Savoye building use linguistic analogy this is expressionis model. The architect wish to lay open his attitude who visioner who see forwards which tend to braver exploit new materials and forms. This Villa Savoye is seen like floating because extrusion at floor 2 which more out and only crutch by small pillar which seen impersonate. This building will be seen different if seeing from various side.

Pada bangunan Villa Savoye ini menggunakan analogy linguistic yaitu model expressionis. Si arsitek ingin mengungkapkan sikapnya yang visioner yang melihat ke depan yang cenderung lebih berani mengeksploitasi materil-material dan bentuk-bentuk baru. Villa Savoye ini terlihat seperti melayang karena penonjolan pada lantai 2 yang keluar dan hanya di topang oleh tiang-tiang kecil yang terlihat samar. Bangunan ini akan terlihat berbeda apabila di lihat dari berbagai sisi.

Le Corbusier conceived the approach towards the house to be best experienced by a car passenger. Past the entrance gate, the visitor’s vision is blocked by trees. The house reveals itself all at once as a grand white box, hovering on pilotis. This is a powerful expression of an elevated primitive shape with openings that reveal glimpses of the interior. The elevations get animated by the interplay of light and shade, solid and void, glimpses of the interior carefully framed by the external enclosure.

Le Corbusier menyusun pendekatan ke arah rumah untuk menjadi pengalaman terbaik oleh seorang penumpang mobil. Lewat gerbang pintu masuk, pandangan para pengunjung dihalangi oleh pohon. Rumah mengungkapkan dirinya sendiri tiba-tiba sebagai kotak putih agung, menunggu dekat pada pilotis. Ini adalah suatu ungkapan kuat dari suatu bentuk primitif diangkat dengan pembukaan itu yang mengungkapkan pandangan sekilas bagian dalam itu. Tampak dapat menarik oleh pengaruh cahaya dan bayangan, padat dan kekosongan, pandangan sekilas bagian dalam yang secara hati-hati dibingkai oleh lampiran eksternal.
3.1.3 Mechanical Analogy

Le Corbusier explain that a house is a machine for living. Other usefulness and boldness from analogy assume that buildings, like machine, estimate only express what in fact they and what they do. Estimate them don’t hide this fact with irrelevant decoration in the form of style. A modern building have to be devoted at their selves, transparant perhaps and clear of trivial lie things or, to correspond to world mechanize and the transportation quickly we now.

Penegasan Le Corbusier bahwa sebuah rumah adalah sebuah mesin untuk dihuni. Keterangan dan kegunaan kegunaan lain dari analogi menganggap bahwa bangunan2, seperti mesin-mesin, sekiranya hanya menyatakan apa sesungguhnya mereka dan apa yang mereka lakukan. Sekiranya mereka tidak menyembunyikan fakta-fakta ini dengan hiasan yang tidak relevan dalam bentuk gaya-gaya. Sebuah bangunan modern harus setia pada dirinya sendiri, tentunya tembus pandang dan bersih dari kedustaan atau hal-hal sepele, untuk menyesuaikan dengan dunia mekanisasi dan pengangkutan cepat kita sekarang.

A house by Le Corbusier goes well beyond ‘machine à habiter’ (machine to live in). As seen in Villa Savoye, he has put the human experience at the core of the house. He brought nature inside the house with the first floor terrace and the roof garden. The forms, cylindrical columns and primitive shapes are intellectual abstractions of the Classical orders. If we realize today that the early 20th century purist vision of a brighter future triggered by the machine had its flaws, It shouldn’t lessen the impact Villa Savoye has on Architecture. Rich with ideas that transcended time we will still be inspired by this modern Classic for years to come.

Sebuah rumah oleh Le Corbusier berjalan lancar di luar ‘ machine a habiter’ ( mesin untuk tinggal didalamnya). Seperti dilihat di Vila Savoye, ia telah meletakkan pengalaman manusia di inti dari rumah. Ia membawa alam ke dalam rumah dengan lantai pertama dibuat berteras dan taman-atap. Bentuknya, kolom silindris dan bentuk sederhana adalah abstrak yang intelektual daru kolom klasik itu. Jika kita sadari hari ini bahwa] awal abad 20 pemegang teguh kemurnian bahasa pandangan dari suatu masa depan lebih terang yang dicetuskan oleh mesin mengerti kekurangan, Itu tidak harus mengurangi dampak Vila Savoye pada Arsitektur. Kaya dengan gagasan yang melebihi waktu yang kita kehendak tetap diilhami oleh Klasik modern ini bertahun-tahun untuk datang.






3.2 PARADIGM

This Villa Savoye use International architecture style. While its paradigm is modern rasionalis paradigm. At this modern architecture, its building concept is universal, its device exploit technology, and its esthetics is function and architecture esthetics. At century XIX though the classic form and element still predominate a lot of building, but its elementary concept is not applied again. Common characteristic from architecture style which knock over at century 19 and early century 20 is asymmetry, cabbage or all side in union and composition form and the building element one in building of In International building style only there are a few or even without ornament.

Villa Savoye ini menggunakan gaya arsitektur Internasional style. Sedangkan paradigmanya adalah paradigma modern rasionalis. Pada arsitektur modern ini, konsep bangunannya adalah universal, rancangannya memanfaatkan teknologi, dan estetikanya adalah estetika arsitektur dan fungsi.. Pada abad XIX meskipun elemen dan bentuk klasik masih mendominasi banyak bangunan, tetapi konsep dasarnya tidak diterapkan lagi. Ciri umum dari gaya arsitektur yang melanda pada abad ke-19 dan awal abad-20 adalah asimetris, kubis atau semua sisi dalam komposisi dan kesatuan bentuk dan elemen bangunan menyatu dalam bangunan Dalam bangunan-bangunan Internasional style hanya terdapat sedikit atau bahkan tanpa ornamen.

In architecture world, Rationalism interpreted by a paradigm in architecture which is relied on by a things having the character of natural existence. Or can be told by as a way of to trigger idea of architecture which is relied on by a sensible consideration. Paradigm of Rationalist grow at about century XIX. Its cause appearance revolutionize industry marked with technological appearance of construction, the increasing of requirement of house live in town because its fast is urbanization current, progressively the increasing of forms of eclectis in masterpiece architecture of that moment which is disagree with technological growth.

Dalam dunia arsitektur, Rasionalisme diartikan suatu paradigma dalam arsitektur yang didasarkan pada hal-hal yang bersifat nalar. Atau dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk mencetuskan ide-ide arsitektur yang didasarkan pada pertimbangan yang masuk akal. Paradigma rasionalis tumbuh pada sekitar abad XIX. Penyebabnya adalah munculnya revolusi industry yang ditandai dengan munculnya teknologi konstruksi, meningkatnya kebutuhan rumah tinggal di kota karena pesatnya arus urbanisasi, semakin meningkatnya bentuk-bentuk ekektis dalam karya arsitektur saat itu yang tidak sesuai dengan perkembangan teknologi.

Villa Savoye is example of building that becoming symbol from rationalist paradigm. Rationalist paradigm of masterpiece of architecture have marking: function as determinant form and the expression, structure of building become from new esthetics, ornaments which needn't be eliminated and principle of scheme become universal resulting born of International style with effect of aspect of uncared context.

Villa Savoye adalah contoh bangunan yang menjadi symbol dari paradigma rasionalis. Paradigma rasionalis pada karya arsitektur memiliki mempunyai ciri-ciri: fungsi sebagai penentu bentuk dan ekspresi, struktur bangunan menjadi dari estetika baru, ornamen-ornamen yang tidak perlu dihilangkan dan prinsip perancangan menjadi universal yang mengakibatkan lahirnya gaya internasional (International Style) dengan akibat aspek konteks terabaikan.

Rationalist paradigm peep out password from architect figure representing philosophy base for their masterpiece. Louis Sullivan by " Form [is] follow function", Ludwig Mies van der Rohe by " Less is more", and Le Corbusier by " Un Machine D'Habiter, Machine For living", what its meaning is house is machine to live. Positive aspect from formulation Le Corbusier which his meaning is awareness that in the world of building even also efficiency, rendemen, economic, have to be reached by maximum possible like in every machine.

Paradigma rasionalis memuncukan semboyan-semboyan dari tokoh-tokoh arsiteknya yang merupakan dasar falsafah bagi karya-karya mereka. Louis Sullivan dengan “Form follow function”, Ludwig Mies van der Rohe dengan “Less is more”, dan Le Corbusier dengan “Un Machine d’habiter, Machine for living”, yang artinya rumah adalah mesin untuk bermukim. Aspek positif dari perumusan Le Corbusier yang artinya ialah kesadaran bahwa dalam dunia bangunan pun efisiensi, rendemen, ekonomi, harus dicapai semaksimum mungkin seperti dalam perekayasaan setiap mesin.






























3.3 DESIGN OF THIS BUILDING
The design features of the Villa Savoye include:
• modulor design -- the result of Corbu's researches into mathematics, architecture (the golden section), and human proportion
• "pilotis" -- the house is raised on stilts to separate it from the earth, and to use the land efficiently. These also suggest a modernized classicism.
• no historical ornament
• abstract sculptural design
• pure color -- white on the outside, a color with associations of newness, purity, simplicity, and health (LeCorbusier earlier wrote a book entitled, When the Cathedrals were White), and planes of subtle color in the interior living areas
• a very open interior plan
• dynamic , non-traditional transitions between floors -- spiral staircases and ramps
• built-in furniture
• ribbon windows (echoing industrial architecture, but also providing openness and light)
• roof garden, with both plantings and architectural (sculptural) shapes
• integral garage (the curve of the ground floor of the house is based on the turning radius of the 1927 Citroen)
Desain fitur dari Villa Savoye termasuk:
• modulor design - hasil penelitian dari Corbu ke matematika, arsitektur (emas bagian), dan manusia proporsi
• "pilotis" - rumah yang dibangkitkan ke jangkungan terpisah dari bumi, dan untuk menggunakan tanah efisien. Ini juga menyarankan klasisisme dimodernisasi.
• tidak ada sejarah hiasan
• abstrak desain mirip patung
• warna - putih murni di luar, warna dengan asosiasi dari kebaruan, kemurnian, kesederhanaan, dan kesehatan (LeCorbusier sebelumnya menulis buku berjudul, Ketika Cathedrals adalah Putih), pesawat yang halus dan warna yang hidup di daerah pedalaman
• rencana interior yang sangat terbuka
• dinamis, non-tradisional transisi antara lantai – tangga spiral dan ramp atau lereng
• dibangun- di perabot
• pita jendela (echoing arsitektur industri, tetapi juga terbuka dan memberikan cahaya)
• taman atap, dengan kedua plantings dan arsitektur (mirip patung) bentuk
• integral garasi (yang melengkung dari lantai dasar rumah didasarkan pada turning radius yang Citroen 1927)
The Villa Savoye is a wonderful demonstration of Le Corbusier's 'five points of a new architecture', which he developed in 1927, exploiting the new opportunities of reinforced concrete:
Villa Savoye adalah demonstrasi yang indah dari Le Corbusier's' lima poin dari arsitektur yang baru ', yang dia dikembangkan pada tahun 1927, yang memanfaatkan peluang baru dari kekuatan beton, yaitu:

The pilotis (supporting columns): 'The house on pilotis! The house is firmly driven into the ground - a dark and often damp site. The reinforced concrete gives us the pilotis. The house is up in the air, far from the ground: the garden runs under the house...'
The pilotis (kolom pendukung): ‘Rumah di pilotis! Rumah adalah tegas diarahkan ke dalam tanah - yang gelap dan kadang lokasi lembab. Beton bertulang memberikan kami pilotis. Rumah adalah di udara, jauh dari tanah: taman berjalan di bawah rumah...’

The roof gardens: '...the garden is also over the house, on the roof... Reinforced concrete is the new way to create a unified roof structure. Reinforced concrete expands considerably. The expansion makes the work crack at times of sudden shrinkage. Instead of trying to evacuate the rainwater quickly, endeavor on the contrary to maintain a constant humidity on the concrete of the terrace and hence an even temperature on the reinforced concrete. One particular protective measure: sand covered with thick concrete slabs, with widely spaced joints; these joints are sown with grass.'
Atap taman: ‘... kebun juga lebih dari rumah, di atap ... Beton bertulang adalah cara baru untuk membuat struktur atap yang dipersatukan. Beton bertulang memperluas sangat nyata. Ekspansi menjadikan pekerjaan retak kadang-kadang penyusutan mendadak. Alih-alih mencoba untuk mengosongkan air hujan dengan cepat, sebaliknya berusaha untuk menjaga kelembaban konstan pada konkrit dari sebuah teras dan dengan itu bahkan suhu pada beton bertulang. Tertentu perlindungan mengukur: pasir ditutup dengan tebal papan beton, dengan besar sambungan sendi ; sambungan ini ditumbuh dengan rumput.’

Free plan: 'Until now: load-bearing walls; from the ground they are superimposed, forming the ground floor and the upper stories, up to the eaves. The layout is a slave to the supporting walls. Reinforced concrete in the house provides a free plan! The floors are no longer superimposed by partition walls. They are free.'
Rencana bebas: ‘Sampai sekarang: load-bearing dinding; dari tanah mereka dilapiskan keatasnya, membentuk lantai dasar dan atas cerita, sampai ke bagian atap. Tata letak adalah seorang budak yang mendukung dinding. Beton bertulang di rumah menyediakan rencana gratis! Lantai yang tidak lagi dilapiskan keatasnya oleh partisi tembok. Mereka bebas'.


The horizontal window: 'The window is one of the essential features of the house. Progress brings liberation. Reinforced concrete provides a revolution in the history of the window. Windows can run from one end of the facade to the other.'
Jendela horizontal: ‘Jendela adalah salah satu fitur penting dari rumah.. Membawa kemajuan kemerdekaan. Beton bertulang memberikan revolusi dalam sejarah jendela. Jendela dapat dijalankan dari satu ujung dari depan rumah ke yang lain. ‘

The free facade: 'The columns set back from the facades, inside the house. The floor continues cantilevered. The facades are no longer anything but light skins of insulating walls or windows. The facade is free.'
Pemandangan yang bebas: ‘Kolom menetapkan kembali dari tampak depan, di dalam rumah. Lantai melanjutkan topangan. Tampak depan yang tidak ada apa-apa lagi tetapi cahaya kulit dari penyekat dinding atau jendela. Pemandangan yang bebas'.












3.4 PLANS, ELEVATION, and SECTION
3.4.1 Plans

Basement Plan First Floor Plan Solarium, roof garden
The First Floor constitutes the living quarters of the house. The different spaces are organized in a U shape around an open terrace enclosed by walls with a series of uniform openings. The terrace brings light to the inside of the house all day. The layout of the plan is simple, this was a house to be used by the Savoye family on the week-end. The ramp continues to a solarium, a roof garden. The wall of the solarium has a window cut in the middle of it that frame the outside view. Being the culminating point of the ‘promenade’, Le Corbusier wanted to reverse the perception. From the outside, the building is first perceived framed by the landscape and now the landscape is framed by the building. The idea was to unite the building and its surrounding landscape and make greenery a vital part of the architecture language. The form of the solarium with its curves is striking. This interaction of primitive shapes, when seen in plan, remind us of earlier paintings by the Architect. Seen from the outside it looks more like the funnel of an ocean liner. Maybe Le Corbusier wanted a different perception for his shapes.
Lantai pertama membentuk perempat kehidupan dari rumah. Ruang yang berbeda diorganisir di suatu bentuk U di sekitar suatu teras yang disekat oleh dinding dengan satu rangkaian bukaan yang seragam. Teras membawa cahaya ke dalam rumah sepanjang hari. Tataruang dari denah adalah sederhana, ini adalah suatu rumah untuk digunakan oleh keluarga Savoye pada akhir pekan. Ramp atau jalan melandai melanjut ke solarium, suatu taman-atap. Dinding dari solarium mempunyai jendela dipotong pada pertengahan dari itu yang bingkai adalah pandangan luar. Menjadi puncak titik itu ' trotoar', Le Corbusier ingin membalikkan persepsi itu. Dari luar, bangunan adalah pertama dirasakan dibingkai oleh pemandangan dan sekarang pemandangan dibingkai oleh bangunan. Gagasan untuk mempersatukan bangunan dan melingkupinya dengan pemandanan dan membuat tumbuhan hijau adalah suatu bagian penting dari bahasa arsitektur. Bentuk dari solarium dengan likunya yang membentur. Interaksi dari bentuk yang sangat sederhana, manakala dilihat dari denah, mengingatkan kita lukisan lebih awal oleh Arsitek itu. Yang dilihat dari luar itu lihat lebih seperti corong dari suatu kapal samudra. Barangkali Le Corbusier ingin suatu persepsi berbeda untuk bentuk nya.







Ground floor First floor Solarium/Roof garden
Ground floor and first floor have symmetry principle, while topmost floor (solarium) is asymmetry. In Ground floor there are a lot of column which is use for sustaining first floor which it is bigger than ground floor. Ramp is located in the middle because its function is important that is as attainment to next floor. Besides ramp, there are also located spiral staircase rather in periphery. Location which less be strategic oblige this stair have an interesting form.
Lantai dasar dan lantai 1 memiliki prinsip simetri, sedangkan lantai paling atas (solarium) adalah asimetri. Di lantai dasar terdapat banyak kolom-kolom yang berguna untuk menopang lantai 1 yang memang lebih besar dari lantai dasar. Ramp atau jalan melandai diletakkan di tengah karena memang fungsinya yang penting yaitu sebagai pencapaian untuk ke lantai berikutnya. Selain ramp, terdapat juga tangga spiral yang terletak agak di pinggir. Lokasi yang kurang strategis mengharuskan tangga ini memiliki bentuk yang menarik.













3.4.2 Elevation

From elevation, we can see proportion and scale which used in this building is a standard proportion house. The height of this building is standard with the size of other house.
Dari tampak, kita bisa melihat proporsi dan skala yang dipakai dalam bangunan ini adalah proporsi rumah standar. Ukuran tinggi bangunan ini standard sesuai dengan ukuran rumah pada umumnya.
From the form, can be seen there is extrusion at middle building (first floor building) that only crutch by small column at ground floor. At top floor can be seen a resistance existence form. At first floor its form is box, while at top floor its form more supple with curve form impressing is not stiff.
Dari bentuknya, dapat terlihat terdapat penonjolan pada bangunan tengah (bangunan lantai 1) yang hanya di topang oleh kolom-kolom kecil pada lantai dasar. Pada lantai atas terlihat adanya perlawanan bentuk. Pada lantai 1 bentuknya adalah kotak, sedangkan pada lantai atas bentuknya lebih luwes dengan bentuk melengkung yang terkesan tidak kaku.
This building use the International style, can we see, this building haven’t much ornaments. For its aesthetic, this building use much windows and also column which sustaining the next floor.
Bangunan ini menggunakan International style, dapat kita lihat, bangunan ini tidak memiliki banyak ornamen. Untuk estetikanya, bangunan ini menggunakan banyak jendela dan juga tiang yang menopang bangunan di atasnya.







3.4.3 Section

From section, can be seen there is a spiral staircase which becoming a fascination of this building, because the basic form of this building is box. Arrange in stair which spiral like resistance to box form impressing stiff. Arrange in this stair which spiral as a deliverer at the top floor building form which curve.
Dari potongan, bisa telihat adanya tangga spiral yang menjadi suatu daya tarik pada bangunan ini, karena bentuk dasar bangunan ini adalah kotak. Bentuk tangga yang spiral seperti perlawanan terhadap bentuk kotak yang terkesan kaku. Bentuk tangga yang spiral ini sebagai suatu pengantar pada bentuk bangunan lantai atas yang melengkung.

Opened ramp, making the circulation more be free and felt more spacious. Making attainment to next floor felt comfort.
Jalan melandai yang terbuka, membuat sirkulasinya lebih leluasa dan terasa lebih lapang. Membuat pencapaian ke lantai berikutnya terasa nyaman.